iba menggigil. Bukan,bukan karena
sakit,karena seperti kubilang tadi,aku rajin berolahraga,minum
vitamin,dan berobat rutin ke dokter. Aku tergetar oleh sebuah pesan
singkat yang singgah di selulerku. Seorang sahabat (lagi-lagi)
meninggalkanku tanpa pamit. Seorang sahabat yang pagi tadi masih
kunikmati tawanya yang berderai-derai,tegap badannya yang gagah,langkah
kakinya yang tegap,pandangan matanya yang tajam… Oh kematian…pelajaran
apa yang hendak kau bagi kali ini? Bahwa kematian itu datang tiba-tiba?
Bahwa kita tak pernah tahu kapan ia menjemput kita? Bahwa kematian tak
mungkin menghampiri kita di usia yang masih belia? Benarkah? Bukankah
Dia telah mengingatkan kita dalam kitab-Nya yang sempurna bahwa
tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati? Bukankah Dia juga
mengingatkan melalui lisan utusan-Nya yang mulia bahwa orang yang paling
cerdas diantara kita adalah yang paling banyak menyiapkan bekal untuk
kehidupan akhiratnya? Bukankah Dia telah ‘memvonis’ saat kepulangan kita
seiring Ia hembuskan ruh di jasad kita? Sungguh,berulang kali Dia
mengingatkan kita akan satu kepastian ini. Masihkah kita menganggap
bahwa kematian itu datang tiba-tiba?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar